A.
Deskripsi
Umum
Endapan Volcanic-Hosted Massive Sulphide
atau ada pula yang menyebutkan Volcanic-Associated Massive Sulphide, Volcanogenic Massive Sulphide (VMS)
merupakan endapan sulfida logam dasar yang berhubungan dengan vulkanisme terkait dengan proses hidrotermal di lingkungan bawah laut. Endapan
ini terjadi sebagai lensa polymetallic masif sulfida yang terbentuk pada atau
mendekati dasar laut di lingkungan vulkanik submarine. Sebagian besar endapan VMS berupa
akumulasi mineral sulfida berlapis yang mengendap dari cairan hidrotermal di
bawah dasar laut dalam berbagai setting
geologi dari masa terbentuknya hingga sekarang. Adapun beberapa hal yang khas
dari endapan VMS adalah:
- Endapan bijih dengan kadar sulfida sangat tinggi
(mencapai 95%)
- Kandungan barit dan anhidrit yang
dominan.
- Kandungan logam dasar mempunyai nilai ekonomis
yang lebih besar daripada deposit emasnya.
B.
Tatanan
Geologi dan Tektonik
Aggarwal & Nesbit (1984)
menyebutkan bahwa endapan VMS terbentuk di dasar laut yaitu di antara batas
lempeng divergen di mana ophiolite
berasosiasi dengan endapan yang terbentuk akibat pemekaran lantai samudera (endapan
Baie Verte-Siprus) dan pada batas
lempeng konvergen (endapan Kuroko-Jepang) yang berasosiasi dengan lempeng
samudera. Herzig dan Hannington (1995) berpendapat bahwa endapan VMS umumnya
terbentuk pada tektonik ekstensional dasar laut yaitu di lingkungan pemekaran
samudera aktif (Mid Oceanic Ridge,
MOR) dan di lingkungan back arc basin
pada tatanan busur vulkanik. Kedua pendapat tersebut pada intinya sama.
Terdapat pendapat lain juga yang mengatakan bahwa endapan VMS berasosiasi
dengan kaldera submarine.
Gambar B.1 Tatanan tektonik endapan VMS
|
C.
Genesa
Endapan
C.1.
Sumber atau Jenis Batuan Induk
Endapan VMS diduga bersasosiasi dengan
beberapa mineral berbeda seperti calc-alkaline. Pada
beberapa kasus, calc-alkaline merupakan batuan induk. Dugaan inilah yang
membuat beberapa scientist untuk
melakukan tes untuk memastikannya. Dari hasil tes, tidak terlihat distribusi
waktu pembentukan endapan yang
berkisar pada umur
3500 SM di
Blok Pilbara-Australia. Hutcison
mencatat bahwa umur endapan VMS disesuaikan dengan periode ketebalan endapan,
akumulasi supracrustal, sehingga
tidak termasuk dalam fenomena metalogenik serta dari area singkapan endapan
dapat diperkirakan umur endapan. Bagaimanapun tidak ada keraguan bahwa
aktifitas vulkanik dilaut dalam,
berumur dan memilike tipe petrokimia yang sama, ini sangatjelas terjadi
distribusi sebagian pada
endapan VMS. Sebagai
contoh, 83 endapan VMS ekonomis
diketahui terjadi di tahun 2650-2730 yang terjadi akibat sabuk vulkanik di
Canadian Shield, tapi hanya 2
komposisi sabuk vulkanik yang diketahui berumur sama dengan yang ada di Australia
(Franklin et al, 1981). Pada endapan yang termetamorfosa, biasanya bijih akan
mengalami peningkatan kekasaran dengan meningkatnya kadar metamorfosa. Tekstur dan struktur
pada kebanyakan pada
lapisan sulfida massif
yang telah termetamorfosa dan
terdeformasi lebih tepatnya
dideskripsikan sebagai gneiss. Kemungkinan ciri-ciri yang didasarkan pada endapan
VMS telah terlihat pada zonasi dari kimia, mineralogi dan tekstur bijih
dan perubahan metasomatisme menjadi batuan induk dalam jalur alterasi
hidrotermal. Mineral logam lainnya,
pirotit, magnetit dan
bornit (jika ada) cenderung
untuk terkonsentrasi pada inti zona stockwork
dan bagian tengah basalt pada lapisan sulfida massif. Barit, umumnya terjadi
dengan konsentrasi spalerit dan galena yang paling tinggi pada zona paling luar
dari lapisan sulfida massif. Pirit, umumnya lebih dulu berada di sepanjang pola
zonasi sulfida, cenderung untuk mencapai bagian yang relatif maksimum dimana
spalerit menjadi dominan daripada kalkopirit.
C.2.
Proses Pembentukan Endapan
Tahapan-tahapan mineralisasi endapan VMS sebagai
berikut :
1. Karena
adanya tekanan hidrostatis, air laut meresap melalui rekahan-rekahan yang
terbentuk di lantai samudera (recharge).
Air laut ini mempunyai karakter kimiawi tertentu.
2. Fluida
tersebut dipanaskan oleh batuan bagian dalam yang melebur pada kerak samudera
sampai ketinggian temperatur 400°C. Reaksi fluida magmatis dengan air laut
menyebabkan tingginya kadar sulfida dan sulfat.
3. Fluida
yang panas perlahan naik ke permukaan dikarenakan adanya perbedaan suhu (discharge)
4. Lalu
memancar ke permukaan dan terbentuklah black smoker.
Gambar C.2.1 Pembentukan endapan VMS
D.
Tipe
Endapan VMS
Tipe endapan VMS diklasifikasikan
berasarkan pada kandungan logam dasar, kandungan emas dan litologi hostrock-nya. Terdapat beberapa
klasifikasi VMS:
Klasifikasi
Silitoe (1973):
1. Endapan
yang terbentuk di pusat penyebaran dan biasanya banyak mengandung Cu –Zn.
2. Endapan
yang terbentuk di busur pulau yang biasanya
memiliki konsentrasi dari Pb, Zn,
Ag dan Ba yang relatif tinggi.
Klasifikasi Sawkins (1976):
1. Tipe
Kuroko, felsic, calc-alkali urutan Arkean usiaTersier di lempeng konvergen pada
wilayah laut.
2. Tipe
Cyprus, terjadi di batuan basaltik vulkanik.
3. Tipe
Besshi, terjadi pada sedimen klastik dan volkanik mafik.
Klasifikasi menurut Hutchinson
(1973)
1. tipe
Zn-Cu
2. tipe
Pb-Zn-Cu
3. tipe
Cu
Klasifikasi Solomon (1976):
1. jenis
Zn-Pb-Cu
2. jenis
Zn-Cu
3. jenis
Cu
Klasifikasi
Hannington dan Poulsen (1996).
Klasifikasi
ini berdasarkan kandungan logam dasar relatif (Cu+Zn+Pb) dibandingkan dengan
kandungan logam mulia (Ag, Au).
Gambar
D.1. Endapan VMS normal vs kaya Au
Klasifikasi
Berdasarkan Jenis Hostrock
Klasifikasi
berdasarkan jenis hostrock termasuk
semua urut-urutan litologi dalam ruang dan waktu yang berbeda, berhubungan
dengan lingkungan tektonik bawah laut yang berbeda, dari lingkungan ophiolite ke oceanic rift arc, continental back arc dan sediment back arc, diilustrasikan sebagai berikut:
Gambar
D.2. Klasifikasi berdasarkan hostrock
Black Smoker dan White Smoker
1. Black
smoker
Endapan ini terbentuk
di pusat penyebaran. Black smoker mempunyai
suhu lebih dari 3600C, endapan
mineral yang dihasilkan,
yaitu pirit (FeS2), kalkopirit (CuFeS2), anhidrit
(CaSO4) dan mineral yang dihasilkan yaitu mineral sulfida. Bahan bijih
yang diendapkan dalam
fumarol atau black smoker
ketika didorong ke laut
dingin dan bercampur
dengan air laut
mengakibatkan pengendapan
mineral sulfida sebagai
bijih sulfida stratiform.
2. White
Smoker
Endapan ini terbentuk
di busur pulau yang memiliki suhu antara 2600-3000C,
endapan mineral yang
dihasilkan yaitu pirit
(FeS2) dan sphalerit (ZnS), dan kaya akan zinc. Disebut
white smoker karena menghasilkan
unsur Al sebagai ciri khas felsic.
Gambar
D.3. Black
smoker dan white smoker
Endapan
VMS berdasarkan litologi footwall dan
sistem geoteknik:
1. Cyprus type
: berhubungan dengan tholeiitic batuan basalt dalam sekuenofiolit(back arc
spreading ridge), contoh: Troodos Massif (Siprus).
2. Besshi-type
: berasosiasi dengan
lempeng vulkanik dan
turbiditkontinental, contoh: Sanbagwa (Jepang).
3. Kuroko-type
: berasosiasi dengan batuan vulkanik felsik terutama kubahrhyolite (back arc
rifting), contoh: Kuroko deposits (Jepang).
4. Primitive-type
: berasosiasi dengan differensiasi magma, contoh: Canadian archean rocks.
E.
Bentuk
Endapan, Variasi dan Karakteristik Setiap Bentuk Endapannya
Karakteristik dan
genesa endapan ini sangat menarik karena berbeda dengan tipe endapan lain,
sehingga masih menjadi perdebatan diantara para geoscientist. Namun belakangan ini telah dilakukan penelitian lebih lanjut
dan ditemukan bahwa
endapan ini dapat
ditemukan akibat semburan
larutan hidrotermal bersuhu tinggi (350oC) yang timbul akibat celah di
sepanjang timur punggungan samudera
pasifik yang juga menunjukan aktifitas
presipitasi mineral logam, yang serupa
dengan endapan VMS.
Dari penemuan tersebut
dihasilkan model endapan bijih yang terdiri dari 2 komponen utama, yaitu:
1. Model
deskriptif: menceritakan model badan bijih antara lain geologi, morfologi,
sifat kimia, mineralogi setiap tipe endapan.
2. Model
genetik: memberikan penjelasan yang rasional dan konsisten tentang
karakteristik tipe endapan yang menceritakan tentang proses geologi yang
terjadi.
Endapan VMS
terdiri dari lapisan konkordan pada kadar sulfida yang tinggi, komposisi 60%
atau lebih mineral sulfida (Sangster dan Scott, 1976), yang secara stratigrafi
didasari oleh stockwork diskordan
atau pada zona urat-urat stringer. Mineralisasi
tipe sulfida terjadi pada jalur alterasi batuan hidrotermal. Kontak bagian atas
dari lapisan VMS (dengan batuan dinding atas) tajam, kontak
terendah biasanya tergadrasi
masuk ke zona stringer.
Perbandingan panjang dengan ketebalan yaitu antara 3-10 : 1. Endapan yang akan
ditambang mungkin terdiri dari beberapa lapisan VMS dan
lapisan tersebut mendasari
zona stockwork.
Gambar
E.1. Anatomi (cross-section VMS)
F.
Keterdapatan
Endapan VMS
Contoh endapan VMS yang
sudah dieksplorasi aat ini:
1. Endapan
Bathurst, Noranda, Windy Craggy, and Flin Flon (Kanada)
2. Endapan
Mt. Windsor Group and Mt. Read Volcanics (Australia)
3. Endapan
dari Sabuk Pyrite (Iberia, Portugal dan Spanyol)
4. Endapan
Tambo Grande District (Perú)
5. Endapan
Kuroko, Besshi (Jepang)
6. Endapan
tipe Cyprus (Trodos, Siprus)
7. Endapan
Au-Ag di Lerokis dan Kalikuning (Kep. Wetar, Indonesia)
G.
Komoditas
Utama yang Dihasilkan
Adapun
komoditas utama yang dihasilkan berupa bijih Cu , Zn , Pb , Au , dan Ag, serta
produk tambang Co, Sn, Ba, S,Se,
Mn, Cd, Bi,
Te, Ga dan Ge.
Pustaka
Anonim.
2010. Hidrotermal. Diunduh dari
http://phiin.wordpress.com/2010/ 10/11/20 pada 17 November 2015
Bahan ajar Endapan Mineral Teknik Geologi ITB
Tidak ada komentar :
Posting Komentar